Sorry, no posts matched your criteria.
ugmented Reality (AR) merupakan teknologi visualisasi yang saat ini sedang marak dikembangkan dalam bidang game, hiburan maupun teknologi. Dalam bidang pendidikan, teknologi augmented reality masih belum terlalu banyak penggunanya. Di bidang kebumian kemampuan berfikir spasial – menggambarkan bentuk, posisi, dan orientasi objek – membuat dan membaca peta serta memvisualisasikan proses hubungan antara representasi 2D dan objek 3D dalam tiga dimensi adalah penting untuk memahami proses seperti fenomena yang terjadi di bumi seperti elevation model dan garis kontur. Para peneliti telah menggunakan berbagai model – model fisik, virtual, dan augmented reality (AR) dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan berpikir spasial. Sistem dan algoritma perangkat ini telah dibuat dan dikembangkan tahun 2014 oleh tim UC Davis dalam pameran Advancing Earth Science Education, American Geophysical Union (Reed et all, 2014). Sistem yang besifat open-source ini selanjutnya banyak diterapkan dan digunakan di banyak negara terbukti menjadi media pembelajaran yang menarik. Dengan alat ini diharapkan para pendidik/guru/dosen/peneliti dapat memberikan metode pembelajaran yang menarik dan interaktif kepada pelajar/mahasiswa di laboratorium maupun dikelas. Sedangkan bagi masyarakat luas dapat dipamerkan pada exhibition/museum. Diharapkan dengan sistem ini akan lebih memahami ilmu bumi yang dalam implikasinya dapat disertakan dalam visualisasi pengelolaan ekosistem atau landskap misalnya serta proses sains bumi dengan visualisasi tiga dimensi dari bentu garis kontur, sungai, danau, lembah serta pegunungan..
Penelitian ini menghasilkan seperangkat alat dengan material lokal dan dinamai Topography Augmented Reality (Top.AR). Topography Augmented Reality (Top.AR) adalah sebuah sistem yang terdiri dari komputer, sensor, projector dan media pasir yang memungkinkan pengguna secara visual dapat membuat topographic surface model secara real time. Sistem ini akan memperlihatkan degradasi warna karena perbedaan ketinggian, bentuk dan kerapatan garis kontur serta simulasi gerakan air dimuka bumi. Dengan sistem ini mahasiswa khususnya dibidang kebumian akan belajar konsep elevation surface model seperti dalam teori di bidang geodesi/geomatika, geografi, lanskap/tata ruang, geologi/mining atau hidrologi. Produk ini ideal untuk digunakan sebagai alat pembelajaran/pameran/peraga langsung di kelas, pameran teknologi maupun museum dalam rangka proses pembelajaran tentang ilmu kebumian.