Sorry, no posts matched your criteria.
Muhammad Afif Purwandi, mahasiswa Departemen Teknik Industri angkatan 2016 yang berhasil menjadi juara pertama Mawapres ITS 2019 jenjang Sarjana Kampus ITS, ITS News – Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya 2019 telah menemui muaranya. Adalah Muhammad Afif Purwandi, mahasiswa Departemen Teknik Industri yang terpilih untuk mewakili ITS dalam Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) Nasional jenjang sarjana. Di balik latar belakang keteknikannya, Afif bercita-cita menjadi seorang sociopreneur yang membawa kebermanfaatan bagi sesama.
Muhammad Afif Purwandi, mahasiswa Departemen Teknik Industri angkatan 2016 yang berhasil menjadi juara pertama Mawapres ITS 2019 jenjang Sarjana
Kampus ITS, ITS News – Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya 2019 telah menemui muaranya. Adalah Muhammad Afif Purwandi, mahasiswa Departemen Teknik Industri yang terpilih untuk mewakili ITS dalam Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) Nasional jenjang sarjana. Di balik latar belakang keteknikannya, Afif bercita-cita menjadi seorang sociopreneur yang membawa kebermanfaatan bagi sesama.
“Saya ingin memiliki usaha, yang sekaligus memberikan kebermanfaatan,” tuturnya ketika ditemui ITS Online. Ia menyatakan bahwa motivasinya mengikuti ajang Mawapres ini adalah karena dapat menjadikannya satu langkah lebih dekat dengan mimpi tersebut.
Mengikuti ajang Mawapres tingkat Nasional, baginya, akan membuatnya bertemu dan berjejaring dengan wakil terbaik dari perguruan tinggi di seluruh Indonesia, mahasiswa-mahasiswa yang merupakan bibit unggul penerus masa depan bangsa, dan memiliki jiwa sosial serta kepedulian yang tinggi. “Pastinya dapat menambah banyak pandangan dan wawasan, juga banyak belajar nanti,” ucap mahasiswa asal Sidoarjo ini.
Beberapa alumni Mawapres yang telah sukses, menjadi motivasi tersendiri bagi Afif untuk mengikuti ajang ini. Sosok Adamas Belva Syah Devara dan Muhammad Iman Usman yang kini sukses dengan startup Ruangguru, aplikasi bimbingan belajar daring yang juga menggunakan model bisnis berbasis sosial, menjadi salah satu panutannya.
Mahasiswa angkatan 2016 ini memiliki banyak pengalaman di bidang sosial masyarakat. Salah satunya, ia pernah menjadi Ketua Generasi Baru Indonesia (GenBI), sebuah organisasi yang berada di bawah naungan Bank Indonesia. Dalam organisasi ini, ia bersama timnya telah menyelenggarakan berbagai macam proyek sosial. Mulai dari mengajar anak-anak kurang mampu, hingga mengembangkan beberapa kampung terbelakang.
Tak hanya bergumul dengan kegiatan sosial, mahasiswa yang saat ini aktif sebagai Asisten Laboratorium Logistik dan Manajemen Rantai Pasok ini kerap kali mengikuti berbagai kompetisi di bidang riset dan inovasi. Ia sudah aktif mengikuti berbagai perlombaan sejak berada pada bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Setelah mengalami kegagalan saat tahun pertamanya menjajal berkompetisi, ia kemudian berhasil pada tahun-tahun selanjutnya.
“Setahun pertama itu saya akui, saya gagal terus,” tuturnya. Kegagalan dalam berbagai kompetisi yang ia ikuti menjadikannya belajar berbagai hal baru dan tentunya juga memperkaya strategi berkompetisi. Dari situ, ia belajar bagaimana harus tekun dalam berlomba.
Selama menjadi mahasiswa ITS, ia telah memperoleh enam penghargaan internasional. Kompetisi yang menurutnya paling berkesan dan membuatnya harus berjuang keras adalah ketika ia bertandang ke negeri kanguru. Ia menjadi ketua delegasi Model United Nation (MUN) ITS ketika berlaga di Asia Pacific MUN Conference (AMUNC). Ia menceritakan bahwa hal tersebut merupakan kompetisi terberatnya, saat itu adalah kali pertama ITS mengirimkan delegasinya ke Australia. Namun dengan kegigihan dan ketekunannya, ia berhasil memperoleh Honorable Mention dan mempersembahkannya untuk ITS.
Afif, Mawapres ITS yang Bermimpi Menjadi Sociopreneur
Dari segudang pengalaman tersebut, ia menjadi sadar bahwa untuk berprestasi tidak perlu peduli siapa kita dan kedudukan kita. “It’s not about who you are, but it’s all about your hard work and perseverance,” tuturnya mengumandangkan motto yang selama ini ia pegang teguh.
Ia juga mengatakan bahwa dalam berkompetisi, tidak boleh setengah-setengah. Bisa saja ketika berkompetisi, lawan yang kita hadapi bukan hanya mahasiswa universitas terbaik, tetapi juga para profesional, dosen, konsultan, peneliti, dan lain sebagainya. “Jangan minder terlebih dahulu,” ujarnya.
Afif juga berpesan pada mahasiswa ITS agar terus meningkatkan semangat berkompetisi untuk mendapatkan prestasi dan menyatakan dukungan penuh atas visi ITS menjadi leading university. “Terus semangat, kuliah, kompetisi, dan organisasi itu sepaket,” pungkas Afif.
Ia pun mengharapkan doa dan dukungan untuk berjuang dalam Pilmapres Nasional yang akan diselenggarakan Juli mendatang. “Saya siap, dan semoga dapat membawa pulang kembali gelar juara Pilmapres tahun ini,” pungkasnya. (yus/id)
sumber : https://www.its.ac.id/news/2019/03/13/mawapres-its-dan-mimpinya-menjadi-sociopreneur/