Diungkapkan Firliani Sarah, penanggung jawab acara, pada babak ini mula-mula setiap tim diberi modal yang sama untuk memulai suatu usaha berbasis produk minyak goreng. Dari sini kemudian para peserta akan membangun strategi sebaik mungkin untuk memenuhi permintaan produk dari berbagai daerah yang ditentukan. Mulai dari membelanjakan bahan baku hingga menentukan batas produksi peserta tentukan secara mandiri dan penuh pertimbangan. Pasalnya, simulasi ini terbagi menjadi tujuh periode, dimana setiap berganti periode kondisi pasar yang diberikan selalu berubah-ubah. Karena itu, seluruh peserta harus mampu mencari celah pada setiap kondisi yang diberikan. “IMG dibuat agar mereka lihai dalam membuat strategi saat simulasi bisnis berlangsung, bukan sekedar mencari untung,” ungkap Sarah. Bahkan, lanjutnya, limbah produksi yang dihasilkan akan turut menjadi aspek penilaian dalam kegiatan yang dihelat Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) ITS ini. Menurutnya, kondisi itu semakin mendorong peserta untuk dapat memperhitungkan secara tepat jumah barang yang akan diproduksi. Apalagi, aturan menyebutkan denda yang dikenakan untuk jumlah limbah besarannya menyesuaikan setiap kondisi yang diberikan. Lebih lanjut, hasil dari tahap IMG pun diteruskan dengan sesi presentasi strategi yang dijalankankan setiap tim di hadapan dewan juri yang terdiri dari beberapa dosen Jurusan Teknik Industri (JTI) ITS. Di akhir, nama tim Jeki N The Gengkz dari SMAN 5 Surabaya berhasil keluar menjadi juara pertama. Ketiga anggota dari tim tersebut pun berhak atas hadiah golden ticket Free Pass SNMPTN JTI ITS. “Raihan uang pembinaan senilai jutaan rupiah dan trofi pun akan diberikan kepada tiga tim terbaik,” tutup Sarah. (qi/man) (sumber : https://www.its.ac.id/berita/16123/en)