Mbak Leonika Sari yang akrab disapa Mba Leo merupakan Alumni SI 2011 yang mengikuti Wisuda 112 pada tahun 2015. Saat ini, Mba Leo merupakan CEO Reblood (pasti udah pada tau semua kan😜). Reblood menginfokan kepada usernya mengenai event-event donor darah yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Tidak hanya itu, Reblood juga memberikan informasi seputar syarat-syarat yang harus kita penuhi dan persiapkan jika kita ingin menjadi seorang pendonor.
Walaupun sudah menjadi startup sebesar ini, Reblood awalnya merupakan sebuah tugas kuliah bernama Bloobis (Blood Bank Information System) yang digarap bersama teman-teman Sistem Informasi lainnya. Namun seiring berjalannya waktu, setelah mendapat berbagai masukan (Mbak Leo sampai mendapat masukan dari para profesor di MIT, lho ketika ia mengikuti bootcamp disana!😱😱)dari berganti anggota tim, berganti visi dan misi, sampai ganti nama!😵
Hingga akhirnya, pada Mei 2015, terbentuklah nama Reblood. Dan pada September 2015, aplikasi Reblood launching untuk pertama kalinya. Jelas jauh sekali jika dibandingkan dengan web reblood saat ini, aplikasi Reblood dulu berbasis web dan masih menggunakan Laravel(PHP). Sekarang, website Reblood telah menggunakan Google Cloud dan aplikasi androidnya telah menggunakan firebase. Dan sebentar lagi, Reblood akan launching aplikasi iOS, lho. Ditunggu ya!✨
Menurut Mba Leo, teman-teman harus bisa untuk otodidak mempelajari berbagai bahasa pemrograman. Javascript banyak digunakan di dunia startup. Baik itu AngularJS, NodeJS, ReactJS, maupun VueJS. Karena jika hanya mengandalkan ilmu pemrograman yang diajarkan di perkuliahan, akan sangat jauh tertinggal dengan tren yang ada saat ini.
Sejak Juni 2016, Reblood telah bekerja sama dengan PMI dan orang-orang mulai menghubung Reblood untuk mengajak bekerja sama mengadakan acara donor darah di tempatnya, seperti kantor kepemerintahan dan tempat ibadah. Saat ini, goals dari Reblood yaitu mengajak orang-orang yang belum pernah donor darah untuk mau donor darah. Karena setiap tahun, jumlah pendonor darah aktif Indonesia terus menurun dan mayoritas berumus diatas 40 tahun. Anak muda Indonesia lari kemana❓❓❓
Team Reblood saat ini hanya terdiri dari 4 orang, termasuk Mbak Leo sendiri! 😆🤣Pada tahun 2016 dan 2017 silam, Reblood telah beberapa kali membuka internship, dan salah satu teman kita, Pahang (SI 2016) pernah menjadi salah satunya. Saat internship, kalian akan diajarin langsung oleh Mbak Leo dan pastinya akan mendapatkan ilmu-ilmu yang gak kalian dapetin di perkuliahan. Kalian bakal ngerasain rasanya bekerja di startup dan berkesempatan untuk menghadiri event-event nasional dan internasional dengan membawa nama Reblood🤤. Jadi, tidak hanya programming saja, tapi skill leadership kalian juga akan diasah. Internship biasanya dibuka pada waktu liburan semester atau minggu awal perkuliahan. Internship Reblood sengaja tidak diiklankan secara luas. Biasanya Reblood hanya mengirim email mengenai pembukaan internship kepada email-email yang terdaftar di database Koridor, Indonesia Android Kejar, dan event-event teknologi lainnya. Jadi, untuk teman-teman yang berminat untuk mencoba internship di Reblood, harus rajin cari info!🤔🤔🤔
Menurut Mbak Leo, peluang kerja seorang lulusan SI sangatlah luas, karena SI tidak hanya belajar coding saja, namun juga manajemen. Dan itu seharusnya menjadi kelebihan kita daripada teknik informatika. Seorang lulusan SI bisa menjadi Product Manager yang didalamnya ada bagian engineering, marketing, UI&UX, branding, dsb. Karena itu, mata kuliah IMK (Interaksi Manusia dan Komputer) di semester 4 sangat penting untuk kita memahami UI&UX yang baik👍
Mbak Leo berharap agar mahasiswa SI termotivasi untuk juga membuat startup. Ketika Bu Risma dan para dosen ITS pergi ke Silicon Valley, mahasiswa disana banyak sekali yang membuat sebuah startup. Tak heran banyak sekali start up dan perusahaan IT besar dunia yang lahir dari sana seperti Goggle, Facebook, Apple, Dropbox, 9GAG, dsb. Hal tersebut diharapkan dapat memotivasi mahasiswa ITS, terutama mahasiswa SI untuk juga membangun startup. Ibaratnya, jika mahasiswa FTIK yang notabene-nya bidang IT saja tidak mampu, apalagi yang lainnya?
Bangunlah mindset di dalam diri kita untuk menjadi seorang entrepreneur, ketika kamu memutuskan untuk membuat sebuah startup, kamu tidak boleh takut gagal, walaupun keberhasilannya mungkin hanya dibawah 10%. Jangan termotivasi untuk membuat startup karena ingin uang yang banyak, itu ❌salah besar ❌. Harus berani menanggung resiko dan siap menjadi “anyone servant”. Buat startup ketika kamu tidak memiliki pilihan lain. Buatlah startup yang sustainable, bukan startup karbitan yang langsung jatuh jika tanpa suntikan dari investor.
Jadi, siap untuk menjadi The Next Mbak Leo?
#ApaKabarAlumni? #EAvengers #HMSIEvolve #ITSSurabaya
Post Views: 1,406
Post Views: 2,585
The Vocational Faculty consists of six Departments, one of which is the Department of Civil Infrastructure Engineering (DTIS) Post