News

Kecemasan Masalah Sampah Plastik Di Laut berbuah Mahasiswa Teknik Kelautan ITS Ciptakan River Trash Cleaner (RTC) sebagai Pembersih Sampah Otomatis

Sat, 26 Oct 2019
8:24 AM
News
Share :
Oleh : Admin-Teknik Kelautan   |

Departemen Teknik Kelautan (DTK) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) senantiasa mendukung dan memfasilitasi para mahasiswanya untuk berprestasi di ajang-ajang kompetisi Nasional. Kali ini di even Pekan Ilmiah Nasional Riset dan Teknologi PINISI 2019 di Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang. Pencemaran sampah plastik di Laut Indonesia yang jumlahnya meningkat setiap tahun menginspirasi mahasiswa ITS untuk merancang alat pengambil sampah otomatis bernama River Trash Cleaner (RTC).

Tim mahasiswa ITS yang terdiri dari Mukhammad Ilham Hidayat (Teknik Kelautan), M. Hilmi (Teknik Fisika) dan Annas Nuril Iman (Teknik Informatika) akhirnya keluar sebagai Juara 2 dalam kompetisi Pekan Ilmiah Nasional Riset dan Teknologi PINISI 2019 yang diselenggarakan oleh Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang yang berlangsung pada 19 – 20 Oktober 2019. PINISI 2019 merupakan serangkaian acara Marifest (Maritime Festival) yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Perkapalan UNDIP di bidang kompetisi karya tulis ilmiah untuk tingkat mahasiswa jenjang S1/Vokasi tingkat nasional. Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk peserta yang profesional dan berdaya saing dalam bidang riset, meningkatkan jiwa kreatif, inovatif, dan produktif dalam pembaharuan dan pengimplementasian dari teknologi tepat guna yang efektif dan efisien.

M. Ilham Hidayat, Annas Nuril Iman, dan M. Hilmi sebagai salah satu tim ITS berhasil menjadi Juara 2 LKTI PINISI 2019

Ide brilian dari M. Ilham Hidayat, M. Hilmi, dan Annas Nuril Iman bermula dari banyaknya polusi sampah plastik di perairan Indonesia. Indonesia memiliki populasi di pesisir sekitar 187,2 juta jiwa yang setiap tahunnya menghasilkan 3,22 juta ton sampah plastik yang tak terkelola dengan baik. Sekitar 0,48 – 1,29 juta ton dari sampah plastik tersebut diduga akhirnya mencemari lautan. Padahal sampah yang mencemari lautan dapat mengganggu ekosistem laut dan pantai yang bisa menurunkan kualitas air laut. Salah satu sumber sampah di laut adalah dari sungai. Sampah yang mencemari sungai pada akhirnya akan mengalir dan bermuara di laut. Masalah besar dan mendesak ini membuat Ilham dan timnya tergerak untuk membuat alat pengambil sampah otomatis bernama River Trush Cleaner (RTC).

Para pemenang kompetisi LKTI PINISI 2019 di Teknik Perkapalan UNDIP Semarang.

“RTC merupakan sebuah alat yang dapat membersihkan sampah yang mengalir di muara sungai secara otomatis. Sampah yang ada di sungai akan diarahkan ke RTC untuk disaring sehingga sampah terperangkap. Sampah yang terperangkap ini akan diangkat secara otomatis menggunakan belt conveyor yang digerakkan oleh motor DC yang kemudian akan ditampung di reservoir. Teknologi ini dilengkapi dengan sistem Internet of Things (IOT) yang memberikan informasi mengenai sampah yang tertampung untuk kemudian disampaikan kepada petugas kebersihan secara otomatis. Sensor akan bekerja mendeteksi volume sampah yang telah ditampung,” papar Ilham. “Jika sampah di reservior telah penuh, maka alat ini akan mengirimkan notifikasi kepada petugas kebersihan untuk segera diangkut dan diolah. Selain itu data sampah yang terkumpul setiap harinya akan tersimpan di database. Data ini akan diolah sebagai informasi yang dapat digunakan untuk monitoring juga sebagai bahan evaluasi untuk menyelesaikan permasalahan sampah di masyarakat,” tambah Annas.

Pada tahap grand final ini, dari tahap seleksi sebelumnya, tersisa 10 Tim yang ikut berlaga yaitu 3 tim dari ITS Surabaya, 2 Tim dari Universitas Indonesia (UI) Jakarta, 1 Tim dari Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta, 1 Tim dari Universitas Diponegoro Semarang, 1 Tim dari Universitas Atma Jaya Jogjakarta, 1 Tim dari Universitas Sahid Jakarta, dan 1 Tim dari Universitas Padjajaran Bandung. Dalam mekanisme penilaiannya tim diberi waktu 35 menit (15 menit presentasi dan 20 menit tanya jawab dan diskusi dengan juri). Pada akhirnya Juara I dari kompetisi ini diraih oleh tim dari Universitas Indonesia dengan judul karya ilmiah Pemanfaatan Teknologi microfilter, dan Juara III diraih oleh tim dari UGM dengan judul Efigric. Selain itu juga ada penghargaan untuk kategori Juara Harapan. Sementara itu kategori Best Presentation diraih tim mahasiswa dari UI. [@Ilham-eRWePe_DTK].

Latest News

  • Boskalis Visited Ocean Engineering ITS

      DTKNEWS – Boskalis Company visited the Ocean Engineering Department on 6th May 2024 to have a break-thru collaboration.

    22 May 2024
  • Kunjungan Kuliah Lapangan Program Studi Teknik Kelautan ITB

    Ngopi Susu” – Ngobrol Perihal Isu-Isu. Terdengar menarik bukan? Senin, 13 Mei 2024, Departemen Teknik Kelautan ITS menerima kunjungan

    16 May 2024
  • Ngopi Susu: Kolaborasi Teknik Kelautan ITB dan ITS

    DTKNEWS – Ngopi susu (ngobrol perihal isu-isu) merupakan kolaborasi acara antara Himpunan Mahasiswa Teknik Kelautan ITS (himatekla) dengan Keluarga

    15 May 2024