Prof Reevany Bustami PhD menyampaikan materi Revolusi Industri 5.0 pada kuliah tamu, Jumat (7/12) di ruang WA 117 Departemen Teknik Kelautan (DTK) ITS. Kampus ITS, ITS News – Masyarakat Indonesia sedang dihadapkan dengan Revolusi Industri 4.0 yang menjadi topik pembahasan di berbagai lapisan masyarakat. Namun, saat ini tantangan justru telah mencapai tahap Revolusi Industri 5.0. Lektor Kepala Universiti Sains Malaysia (USM), Prof Reevany Bustami PhD berbagi pengetahuan terkait Revolusi Industri 5.0 melalui kuliah tamu, Jumat (7/12), di ruang WA 117 Departemen Teknik Kelautan (DTK) ITS.
Prof Reevany Bustami PhD menyampaikan materi Revolusi Industri 5.0 pada kuliah tamu, Jumat (7/12) di ruang WA 117 Departemen Teknik Kelautan (DTK) ITS.
Kampus ITS, ITS News – Masyarakat Indonesia sedang dihadapkan dengan Revolusi Industri 4.0 yang menjadi topik pembahasan di berbagai lapisan masyarakat. Namun, saat ini tantangan justru telah mencapai tahap Revolusi Industri 5.0. Lektor Kepala Universiti Sains Malaysia (USM), Prof Reevany Bustami PhD berbagi pengetahuan terkait Revolusi Industri 5.0 melalui kuliah tamu, Jumat (7/12), di ruang WA 117 Departemen Teknik Kelautan (DTK) ITS.
Pada kuliah tamu tersebut, pria yang akrab disapa Reevany itu memperkenalkan Revolusi Industri 5.0 kepada para mahasiswa. Ia menerangkan bahwa setiap Revolusi Industri memiliki dua gelombang. “Adanya konsep dua gelombang pada perkembangan revolusi industri jelas sudah terjadi,” ucap kepala editor di jurnal internasional Malaysia ini dengan bahasa melayu.
Reevany menyampaikan, bahwa melalui konsep dua gelombang revolusi industri, terdapat satu gelombang yang telah dirasakan dengan jelas seperti Revolusi Industri 4.0 dan ada pula yang masih tersembunyi seperti Revolusi Industri 5.0. Meskipun masih tersembunyi, pria yang humoris ini mengungkapkan bahwa Revolusi Industri 5.0 telah dimulai dan menunggu untuk ditaklukkan sematang mungkin.
Pada Revolusi Industri 5.0, akan terdapat aspek yang akan mengembalikan kejayaan peradaban manusia. Pendiri Malindo (Malaysia-Indonesia) Research Center for CSR and Leadership ini mengatakan, aspek-aspek yang berkolaborasi satu sama lain adalah fisik, digital, dan biologis, serta dilengkapi dengan hadirnya aspek spiritual. “Pada Revolusi Industri 5.0 ini, agama akan kembali masuk untuk memimpin sains lagi,” tegas dosen senior itu.
Di samping itu, Reevany menyampaikan keyakinannya bahwa pada Revolusi Industri 5.0 mendatang merupakan suatu era yang akan menjadi kekuatan untuk mengubah Nusantara. “Dengan mengembalikan nilai-nilai luhur Nusantara serta kembalinya kebanggaan terhadap identitas Nusantara, dan bangkitnya pemahaman atas spiritual maka negara-negara di Asia Tenggara dapat bangkit untuk memimpin perkembangan Revolusi Industri 5.0,” ujar beliau mantap. (dik/mir)
Sumber Berita : https://www.its.ac.id/news/2018/12/11/revolusi-industri-telah-mencapai-era-5-0/
Prof Reevany Bustami PhD berfoto bersama civitas academica ITS setelah memberikan kuliah tamu, Jumat (7/12) di ruang WA 117 Departemen Teknik Kelautan (DTK) ITS.
DTKNEWS – Boskalis Company visited the Ocean Engineering Department on 6th May 2024 to have a break-thru collaboration.
Ngopi Susu” – Ngobrol Perihal Isu-Isu. Terdengar menarik bukan? Senin, 13 Mei 2024, Departemen Teknik Kelautan ITS menerima kunjungan
DTKNEWS – Ngopi susu (ngobrol perihal isu-isu) merupakan kolaborasi acara antara Himpunan Mahasiswa Teknik Kelautan ITS (himatekla) dengan Keluarga