Gelombang adalah pergerakan naik dan turunnya air dengan arah tegak lurus permukaan air laut yang membentuk kurva/grafik sinusoidal. Gelombang laut disebabkan oleh angin. Angin di atas lautan mentransfer energinya ke perairan, menyebabkan riak-riak, alun/bukit, dan berubah menjadi apa yang kita sebut sebagai gelombang
Gambar 1
Gelombang dipengaruhi oleh banyak faktor :
Angin (Kecepatan angin, Panjang/jarak hembusan angin, Waktu (lamanya) hembusan angin)
Geometri laut (topografi atau profil laut dan bentuk pantai)
Gempa (apabila terjadi tsunami) – sangat kecil/minor
KLASIFIKASI MACAM – MACAM JENIS GELOMBANG LAUT
Berdasarkan sifatnya, ada dua macam gelombang laut, yaitu : Gelombang Laut Pembangun/Pembentuk Pantai (Constructive Wave), merupakan gelombang yang ketinggiannya kecil kecepatannya rendah, dan saat gelombang tersebut pecah di pantai akan mengangkut sedimen (material pantai). Gelombang Laut Perusak Pantai (Destructive wave), merupakan gelombang laut dengan ketinggian dan kecepatan rambat yang besar, dan ketika gelombang ini menghantam pantai akan ada banyak volume air yang terkumpul dan mengangkut material pantai ke tengah laut.
Gambar 2
Berdasarkan ukuran dan penyebabnya Gelombang kapiler (capillary wave), gelombang kapiler ini adalah gelombang yang biasa kita sebut dengan riak, gelombang kapiler memiliki panjang gelombang sekitar 1,7 meter, periode kurang dari 0,2 detik dan disebabkan karena tegangan permukaan dan tiupan angin yang tidak terlalu kuat. Gelombang angin (seas/wind wave), merupakan gelombang dengan panjang gelombang mencapai 130 meter, periode 0,2-0,9 detik, dan disebabkan oleh
angin kencang.
Gelombang Alun (Swell wave), merupakan gelombang yang panjang gelombangnya dapat mencapai ratusan meter, periodenya sekitar 0,9 – 15 detik, dan disebabkan oleh angin yang bertiup lama.
Gelombang Pasang Surut (Tidal Wave), merupakan gelombang yang panjang gelombangnya dapat mencapai beberapa kilometer, periodenya antara 5 – 25 jam, dan disebabkan oleh ?uktuasi gaya gravitasi matahari dan bulan.
MANFAAT GELOMBANG LAUT
Menjaga kestabilan suhu dan iklim dunia
Melalui permukaan ombak terjadi pertukaran gas
Meningkatkan kemampuan adaptasi dan keanekaragaman makhluk hidup
Membantu terbektuk dan terjaganya pantai
KECELAKAAN KAPAL
Kelalaian manusia atau human error menjadi penyebab utama kecelakaan kapal di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, P Dwikora Simanjuntak MM. Ia merujuk simpulan itu pada penelitian mengenai Kajian Kapal di Indonesia yang dilakukan oleh Capt Rudiana Muchlis MM, Capt Dian Wahdiana MM, dan Sugeng Supriyono S Psi yang berfokus pada studi kasus kecelakaan kapal di Indonesia periode 2006-2008. Berdasarkan data terhadap 104 kecelakaan kapal yang diputuskan oleh Mahkamah Pelayaran, diperoleh hasil sebanyak 50 kasus (48,08 persen) disebabkan oleh manusia, 32 kasus (30,77 persen) karena faktor alam dan 22 kasus (21,15 persen) karena faktor teknis seperti pada grafik 1. di bawah ini (Simanjuntak, 2016).
Grafik 1. Faktor Penyebab Terjadinya Kecelakaan Transportasi Laut Sumber : Simanjuntak, 2016
Gambar 3.
1. Faktor manusia
Faktor manusia merupakan factor yang paling besar yang antara lain meliputi:
Kedaruratan pelayaran dan penanganannya
Kecerobohan di dalam menjalankan kapal
kekurang mampuan awak kapal dalam menguasai berbagai permasalahan yang mungkin timbul dalam operasional kapal, secara sadar memuat kapal secara berlebihan
Anak Buah Kapal/Nahkoda
Syahbandar
Pandu
Biro Klarifikasi dan Perusahaan Pelayaran.
Tidak adanya perangkat keselamatan kapal
Tidak adanya baju pelampung
Tidak adanya Perahu sekoci
Tidak adanya rakit penolong
Tidak adanya perangkat komunikasi (Radio komunikasi antar kapal, kapal dengan pelabuhan, kapal dengan radio pantai)
Telepon satelit
Aturan international keselamatan pelayaran untuk mengendalikan keselamatan pelayaran secara internasional diatur dengan ketentuan-ketentuan International Convention for the Safety of Life at Sea (SOLAS), 1974. sebagaimana telah disempurnakan:
Konstruksi (struktur, stabilitas, permesinan dan instalasi listrik, perlindungan api, detoktor api dan pemadam kebakaran)
Komunikasi radio
keselamatan navigasi
Perangkat penolong (pelampung)
keselamatan navigasi.
2. Faktor teknis
Faktor teknis biasanya terkait dengan kekurang cermatan di dalam desain kapal, penelantaran perawatan kapal sehingga mengakibatkan kerusakan kapal atau bagian-bagian kapal yang menyebabkan kapal mengalami kecelakaan.
3. Faktor alam
Faktur cuaca buruk merupakan permasalahan yang seringkali dianggap sebagai penyebab utama dalam kecelakaan laut. Permasalahan yang biasanya dialami adalah badai, gelombang yang tinggi yang dipengaruhi oleh musim/badai, arus yang besar, kabut yang mengakibatkan jarak pandang yang terbatas.
Gambar 4.
PENANGANAN BENCANA GELOMBANG PASANG
Mengantisipasi masyarakat dengan memberikan peringatan dini kepada masyarakat dari data hasil prakiraan cuaca melalui Radio atau alat komunikasi dan penyampaian informasi lainnya.
Bagi para pelayar, hindari daerah yang sedang mengalami cuaca buruk atau jangan dulu berlayar saat cuaca laut sedang ekstream.
Mempersiapkan tempat pengungsiaan apabila terjadi gelombang pasang di pesisir pantai
Membuat infrastruktur pemecah ombak untuk mengurangi energi gelombang yang datang terutama di daerah pantai yang bergelombang besar.
Tetap tenang jika terjadi gelombang pasang di tengah laut maupun di pinggir
PENYELAMATAN DIRI SAAT TERJADI GELOMBANG PASANG
Jika anda berada di tepi pantai Segeralah berlari ke tempat yang lebih tinggi dan memberitahu kepada orang – orang yang berada di sekitar tepi pantai tentang adanya gelombang pasang.
Jika anda berada di dalam kapal di tengah laut Jauhilah daerah yang terkena cuaca buruk dan gelombang pasang. Bagi nelayan atau orang yang suka travelling di laut di himbau untuk membatalkan berlayar dan travelling, apabila melihat kondisi karakteristik terjadinya gelombang pasang seperti yang di jelaskan di atas.
*)Staff Pengajar Departemen Teknik Kelautan
Post Views:320,894
Latest News
Kualitas Meningkat, Program Doktoral Teknik Kelautan ITS Raih Akreditasi A
Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus meningkatkan standarisasi kualitas pendidikannya. Kali ini, dibuktikan dengan
27 Sep 2019
Departemen Teknik Kelautan Pioneer di ITS sebagai Prodi Terakreditasi IABEE
Syukur Alhamdulillah, kerja keras Sekdep Departemen Teknik Kelautan, Dr. Yoyok Setyo Hadiwidodo, ST., MT. (sebagai PIC/coordinator) bersama timnya (tim
14 Mar 2018
Gelombang Laut
Gelombang Laut Oleh : Wimala L. Dhanista, ST., MT* Gelombang adalah pergerakan naik dan turunnya air dengan arah tegak