News

Pendidikan Berbasis Luaran dan Implementasinya

Sab, 20 Jul 2019
8:29 AM
Berita
Share :
Oleh : Admin-Teknik Kelautan   |

Seiring dengan perkembangan industri 4.0 yang kemudian memunculkan education 4.0, pendidikan berbasis luaran atau dikenal sebagai Outcome-based Education (OBE) saat ini menjadi kebutuhan utama dalam pengelolaan pendidikan. Pemerintah juga tidak ketinggalan dengan berupaya menerapkan OBE pada peraturan dan standar nasional, seperti SNPT, KKNI, SNDIKTI. Bahkan persyaratan akreditasi maupun sertifikasi juga menuntut kriteria-kriteria yang senada dengan sistem pendidikan berbasis luaran, baik nasional seperti BAN-PT, sertifikasi regional seperti AUN-QA, maupun akreditasi internasional seperti AACSB, ABET, ASIIN, KABE, dan AHPGS.

Teknik Kelautan News –  ITS sendiri telah mengerahkan seluruh sumber dayanya untuk mendukung realisasi OBE di seluruh level komponen pendidikannya. Salah satunya dengan memfasilitasi pengajuan akreditasi IABEE program studi sarjana yang mana diikuti juga oleh Departemen Teknik Kelautan pada tahun 2019 ini. Untuk mendukung proses perubahan tersebut, ITS juga memberikan pelatihan, seminar, workshop mengenai OBE ini. Salah satunya yaitu Workshop Implementasi dan Penjaminan Mutu OBE untuk Program Studi di Lingkungan ITS yang dilaksanakan pada tanggal 17-18 Juli 2019. Departemen Teknik Kelautan sendiri diwakili oleh Sekretaris Departemen, Dr. Yoyok Setyo Hadiwidodo, ST., MT., dan perwakilan tim kurikulum dan PIC Pengajuan Akreditasi IABEE DTK, Dr. Eng. Shade Rahmawati, S.T., M.T.

Pembicara pada Workshop ini merupakan para pelaku sistem OBE di Indonesia : Dr. Leni S. Heliani (Asesor IABEE dan AUN-QA, Tim Penjamu Dikti), Dr. Syamsul Arifin, M.T. (Tim Kurikulum dan Pembelajaran Akademik dan Vokasi Dikti), Komite Penjaminan Mutu (KPM) ITS, dan perwakilan Departemen Teknik Perkapalan, Sistem Informasi, Teknik Sipil, Teknik Mesin, Teknik Industri, Teknik Sistem Perkapalan, Statistika, Kimia, Teknik dan Transportasi Laut yang telah tersertifikasi dan atau terakreditasi Internasional. Di akhir acara, Senat Akademik yang diwakili oleh Prof. Dr. Ir. Bangun Muljo Sukojo, DEA, DESS., Prof. Dr. Ir. Sekartedjo, M.Sc., dan Prof.Ir. Renanto M.Sc Ph.D. juga menyampaikan masukan-masukan untuk pengembangan OBE di ITS ke depannya.

Penjelasan OBE oleh Dr. Leni S. Heliani

Pada dasarnya ada dua kategori pendidikan berdasarkan instrumen yang diukur: Input Based Education atau pendidikan berbasis input dan output based education atau pendidikan berbasis output. Pendidikan berbasis input diukur berdasarkan instrumen yang menjadi “modal” suatu lembaga pendidikan, seperti ruang kelas, perpustakaan, jumlah dosen, dan lain sebagainya. Sedangkan OBE melandaskan pada luaran pendidikan itu sendiri. Artinya, yang diukur adalah kompetensi lulusannya sesuai dengan capaian yang direncanakan. OBE inilah yang sering terlewat. Proses pengajaran bukan sekedar mengawal konten, namun bagaimana mahasiswa dapat mencapai capaian pembelajaran yang telah ditetapkan di awal. Capaian Pembelajaran adalah janji Program Studi pada masyarakat. Sebetulnya semua proses tersebut sudah kita lakukan, namun proses tersebut harus kita evaluasi lagi, kita runut lagi, agar sistem pendidikan kita dapat ditingkatkan.

Perwakilan Manajemen dan Tim Kurikulum seluruh Departemen di ITS menyimak paparan dari pemateri

Ir.Wasis Dwi Aryawan M.Sc. Ph.D. menyampaikan best practice dari pengalaman Akreditasi IABEE Prodi Sarjana Teknik Perkapalan

Hasan Iqbal Nur S.T., M.T.. menyampaikan best practice dari pengalaman persiapan Akreditasi IABEE Prodi Sarjana Teknik Transportasi Laut

Masukan dari Senat Akademik untuk pengembangan OBE di ITS

Pengimplementasian OBE ini sendiri tidak bisa terlaksana jika Dosen pada level Mata Kuliah tidak melaksanakan OBE. Tidak seperti di BAN-PT yang lama, seluruh elemen pendidikan Program Studi HARUS terlibat dan memahami pendidikan berbasis luaran ini. Diawali dengan gambaran yang jelas tentang kemampuan penting yang bisa dilakukan oleh mahasiswa saat lulus. Pada level mata kuliah, maka harus jelas Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CP-MK). Pada level Program Studi, maka harus jelas Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) Prodi. Semua informasi tersebut kemudian diorganisir dalam kurikulum, sistem pembelajaran dan penilaian, secara terstruktur untuk memastikan bahwa proses pembelajaran terjadi dan keluarannya sesuai Capaian Pembelajaran (CP).

Konsep dan prinsip utama OBE setidaknya meliputi 5 hal berikut: (1) Fokus pada Capaian Pembelajaran di semua level, (2) backwards curriculum design, (3) memfasilitasi kesempatan belajar, (4) constructive learning alignment, dan (5) Plan-Do-Check-Action (PDCA).
Pertama, Capaian Pembelajaran harus disusun berdasarkan Visi – Misi dan filosofi PT, tujuan pendidikan Program Studi, dalam bentuk Profil Lulusan dengan memperhatikan kebutuhan stakeholders, yang kemudian diturunkan menjadi CPL dan CP-MK sampai sub-CP-MK. Evaluasi CPL ini sebaiknya dalam rentang 3 sampai 5 tahun untuk mengevaluasi Profil Lulusan Program Studi. Lebih dari itu, efek dari lingkungan lebih besar daripada peran Prodi.

Kedua, backward curriculum design merupakan formulasi kurikulum yang meninjau seluruh komponen mulai dari yang paling dasar yaitu Capaian Pembelajaran, design assessments, dan learning activities yang terpusat pada mahasiswanya (student centered), sehingga pada akhirnya sistem pembelajaran itu berkesesuaian (aligned).

Ketiga, kesempatan belajar untuk mahasiswa. Ada kondisi dimana sentuhan personal tidak dapat diakomodir sepenuhnya, maka materi pembelajaran dapat diberikan lewat tugas, project, praktik, e-learning, dan mentoring. Hal ini senada dengan sistem pembelajaran 4.0.
Keempat, kesesuaian konstruksi pembelajaran antara CPL / CP-MK dengan aktivitas pembelajaran dan assessment-nya.

Terakhir, siklus pendidikan berbasis capaian program meliputi, desain kurikulum, kesesuaian terstruktur/peta kurikulum, implementasi pembelajaran, asesmen MK dan CPL, benchmarking , tindak lanjut dan peningkatan mutu, sampai kemudian revisi CPL yang terukur. Seluruh siklus tersebut dituangkan dalam dokumen kurikulum, RPS MK, Portofolio MK, dan Portofolio Prodi.

Inilah PR besar pendidikan kita saat ini: peningkatan mutu pendidikan kita dengan terus menerus mengevaluasi luaran pendidikan / lulusan. Kita tidak bisa abai, tidak boleh “wegah” dengan perubahan, agar kita tidak tenggelam dan tertinggal perkembangan di dunia. (shade)

Hotel Harris Surabaya, 18 Juli 2019

Latest News

  • Boskalis Visited Ocean Engineering ITS

      DTKNEWS – Boskalis Company visited the Ocean Engineering Department on 6th May 2024 to have a break-thru collaboration.

    22 Mei 2024
  • Kunjungan Kuliah Lapangan Program Studi Teknik Kelautan ITB

    Ngopi Susu” – Ngobrol Perihal Isu-Isu. Terdengar menarik bukan? Senin, 13 Mei 2024, Departemen Teknik Kelautan ITS menerima kunjungan

    16 Mei 2024
  • Ngopi Susu: Kolaborasi Teknik Kelautan ITB dan ITS

    DTKNEWS – Ngopi susu (ngobrol perihal isu-isu) merupakan kolaborasi acara antara Himpunan Mahasiswa Teknik Kelautan ITS (himatekla) dengan Keluarga

    15 Mei 2024