Departemen Teknik Kimia Industri berada di bawah Fakultas Vokasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Pertama kali berdiri pada tahun 1985 menjadi Jurusan Teknik Kimia dengan program Diploma III pada Fakultas Non Gelar Teknologi (FNGT) di ITS. Kemudian berintegrasi pada jurusan Teknik kimia Fakultas Teknologi Industri (FTI) pada tahun 1991. Sejak 2017, program studi Diploma III Teknik Kimia bergabung di fakultas Vokasi ITS dan pada tahun 2019, Departemen Teknik Kimia Industri membuka program studi ‘Teknologi Rekayasa Kimia Industri” pada jenjang Sarjana Terapan (DIV) yang setara dengan Strata-1 pada level 6.
Departemen Teknik Kimia Industri menjadi penyelenggara Pendidikan Sarjana terapan yang mampu bersaing dalam menghasilkan sumber daya manusia yang inovatif di bidang Teknologi Rekayasa Proses Berkelanjutan (TRPB), serta menunjang pengembangan industri berbasis agro, daur ulang dan sumber daya maritim. Kurikulum telah didesain dalam 7 rumpun mata kuliah (RMK) yaitu sains terapan, rekayasa terapan, rekayasa umum, sistem proses, sistem pemrosesan, rekayasa aplikasi dan humaniora. Untuk mewujudkan hal tersebut, Departemen Teknik Kimia Industri mencanangkan program pengembangan Pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan mengedepankan peran laboratorium sesuai dengan konsep lab-based education (LBE).
DTKI telah mengabdi selama 35 tahun kepada negeri dengan selalu berkomitmen untuk menciptakan lulusan yang berkualitas tinggi melalui kegiatan akademik intensif, proyek mahasiswa mandiri dan keterlibatan pengalaman industri dalam bentuk magang selama satu semester. Sumber daya dosen yang profesional dan kompeten telah menjalin Kerja sama dengan Pemerintahan daerah, BUMN, perusahaan multinasional, serta komunitas masyarakat sebagai bentuk Tridarma dosen. Selain itu, mahasiswa berpacu dalam menuai prestasi di kompetisi ilmiah dan entrepreneur mencakup nasional maupun internasional.
Mulailah mengembangkan diri dengan mengikuti berbagai program yang memberikan kesiapan menghadapi dunia bekerja yang sesungguhnya serta sertifikasi keahlian yang diakui Internasional.