Suara lantunan salawat terdengar dari pengeras suara di lapangan Departemen Teknik Kimia FTI-ITS. Pasalnya pada Kamis (29/11) Departemen Teknik Kimia FTI-ITS bersama Pusat Kajian Halal (PKH) ITS melaksanakan acara yang bernama Launching Kantin Halal ITS. Antusiasme mahasiswa Teknik Kimia FTI-ITS begitu tinggi pasalnya sebagai tuan rumah pihak Departemen Teknik Kimia FTI-ITS menggratiskan makanan yang berada di Cafe Teknik Kimia kepada semua yang hadir. Tidak hanya mahasiswa yang senang dengan acara tersebut, pihak penyedia makanan juga bahagia karena mendapat tambahan rezeki dari makanan yang dijajakan dimana menunya antara lain soto ayam, ayam geprek dan gado – gado.
Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Departemen, Sekretaris Departemen, para dosen dan tendik Teknik Kimia FTI-ITS, Ketua LPPM ITS dan Pusat Kajian Halal (PKH) sebagai asesor serta BUMD Jatim Expo. Acara yang juga didukung oleh Kajian Islam Nurul Ilmi (KINI) tersebut diawali dengan pembukaan dengan bacaan basmalah oleh MC. MC berasal dari angkatan 2016, bernama Fu’ad Naufal Perdana. Selanjutnya diisi dengan penampilan dari UKM Cinta Rebana ITS. Cinta Rebana ITS membuat suasana semakin semarak dengan dipenuhi nilai keislaman. Selanjutnya diisi dengan tartil ayat suci Al Quran yang dilantunkan dengan merdu oleh Moch Ainun Hikam dari angkatan 2016. Pembacaan ayat suci Al Quran bertujuan agar serangkaian acara diberkahi dan dinilai ibadah oleh ALLAH SWT. Kemudian acara diisi oleh sambutan sambutan.
Sambutan pertama disampaikan oleh Kepala Departemen Teknik Kimia, Juwari, Ph.D. Juwari menyatakan bersyukur, Cafe Teknik Kimia dijadikan sebagai pioneer untuk Launching Kantin Halal ITS ini.
Dalam sambutan yang lain, Kepala Pusat Kajian Halal (PKH) ITS, mengaku senang dengan sikap tanggap dari Departemen Teknik Kimia FTI-ITS dalam menyambut pendampingan halal dengan pemberian sticker. Sticker halal tersebut dilandasi oleh semangat yang terkandung surat Al Maidah ayat 88 yang memiliki arti “dan makanlah makanan yang halal lagi baik (thayib) dari apa yang telah dirizkikan kepadamu dan bertaqwalah kepada Allah dan kamu beriman kepada-Nya” . Lanjut beliau, dunia modern sekarang membuat hal sederhana seperti asal usul kehalalan suatu makanan menjadi tidak jelas. Mungkin makanannya halal tetapi proses memasak/mengolah yang tidak halal, mungkin proses mengolahnya yang halal namun bahan makanannya tidak halal, mungkin bahan makannya halal namun cara menyembelihnya tidak halal sehingga proses sertifikasi perlu dilakukan agar semakin meyakinkan. Sticker halal tersebut merupakan sebagai wujud bahwa pihak kantin telah mengikuti arahan serta pendampingan terkait dengan bagaimana menyediakan makanan/ menu halal oleh PKH ITS yang telah dilakukan sejak 1 tahun terakhir.
“Hal sederhana seperti makanan di zaman sekarang sudah tidak jelas halal haramnya. Kalau dulu proses produksi begitu sederhana dan dekat dengan kita sehingga sudah tahu ini halal atau tidak halal dan thayibah itu syarat mutlak dari ALLAH SWT jadi kalau belum halal bagaimana kita bisa mendapat ridlo-NYA agar masuk surga. Maka pendampingan perlu dilakukan biar tambah yakin, klo di ITS dengan pemberian sticker Halal, sedangkan sertifikasi Halal ranahnya MUI” Ungkap Dr.rer.nat. Fredy Kurniawan, selaku Kepala Pusat Kajian Halal (PKH) ITS.
Sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam sudah sewajarnya sertifikasi makanan halal menjadi prioritas. Terlebih lagi perintah sertifikasi halal merupakan amanah Majelis Ulama Indonesia (MUI) kepada perguruan tinggi. Sertifikat tersebut sebagai upayai persiapan penerapan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal dengan pasal 12 yang berbunyi pemerintah atau masyarakat diperbolehkan membentuk lembaga pemeriksa halal (LPH). Hal ini senada dengan Ketua LPPM ITS, Prof. Adi Soeprijanto
“Sertifikasi halal bertujuan agar sertifikat halal berlaku secara universal di setiap negara. Karena sertifikasi halal yang dikeluarkan MUI hanya berlaku di dalam negeri belum dibuktikan secara ilmiah menurut disiplin ilmu tertentu. Indonesia dalam hal sertfikasi masih kalah dengan negara mayoritas muslim seperti Turki, Iran, Pakistan dan Malaisya” Ungkap perwakilan dari rektorat
ITS merupakan PTN kedua di Jawa Timur setelah Universitas Brawijaya yang memiliki lembaga pemeriksa halal (LPH) yang bernama Pusat Kajian Halal dalam naungan LPPM ITS.
Acara diakhiri dengan penyerahan stiker halal oleh Pusat Kajian Halal (PKH) ITS kepada Kepala Departemen Teknik Kimia, Juwari, Ph.D dengan status Stiker Halal. Dimana kategori stiker yang diberikan oleh Pusat Kajian Halal ada 2 kategori yaitu halal serta halal dan thayyibah. Akhirnya cafe orange yang merupakan kantin kebanggaan mahasiswa Teknik Kimia menjadi kantin pertama yang mendapat sertifikat halal di se – ITS. Launching Kantin Halal ITS yang bertepatan tanggal 21 Robiul Awwal 1440 H juga dihadiri oleh Bapak Diaz (Jatim Expo) dimana kegiatan ini dimaksudkan juga sebagai titik awal persiapan SURABAYA HALAL FESTIVAL 2019. Acara tersebut ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Pembina Kajian Islam Nurul Ilmi (KINI) ITS, Dr.Eng. R. Darmawan.
-Emissivity- Unit Pers Teknik Kimia/ dar
tdUserStorage = {}; window[“pTag84719287”] = “0”; window[“jj837711”] = “1541550508874”
Selasa, 10 September 2024 sebanyak 72 mahasiswa baru (semester 1) prodi Teknik Pangan Angkatan 2024 mendapatkan kesempatan international exposure
Sejalan dengan agenda Kurikulum Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), untuk Wisuda ITS ke – 131, Program Studi Pascasarjana, Departemen
Departemen Teknik Kimia – Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem (DTK – FTIRS) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melaksanakan