Menjadi warga negara maju selama satu minggu

Jaman sekarang, kita dapat mengakses dunia luar dengan sangat mudah. Kita dapat mengetahui informasi terkini dari jarak benua ke benua, hanya dengan sentuhan internet. Teknologi terus berkembang dan dunia terus berinovasi dengan jangkauan lebih daripada itu. Dunia tengah memasuki era Revolusi Industri ke-4. Revolusi Industri 4.0 menerapkan konsep automatisasi yang dilakukan oleh mesin tanpa memerlukan tenaga manusia dalam pengaplikasiannya dan terkoneksi satu dengan lainnya menggunakan jaringan internet.

Di awal september lalu, saya berkesempatan untuk belajar langsung ke negara pelaku industri 4.0 selama satu minggu. Taiwan. Taiwan sudah lebih dulu fokus terhadap beberapa elemen yaitu, robotic, artificial intelligence, blockchain, virtual reality, 3D printing, big data, dan automation. Banyak perguruan tinggi di Taiwan yang sudah melakukan riset dan pengembangan terhadap bidang ilmu Revolusi Industri 4.0 seperti National Taiwan University of Science and Technology (NTUST). Sehingga membuat Taiwan salah satu negara maju di kawasan Asia yang dapat menjadi contoh.

Disana kami juga diberikan pengenalan organisasi mahasiswa di NTUST yakni ISA (Indonesian Student Association) yang diketuai oleh mas Beni dimana organisasi ini akan membantu mahasiswa dari kedatangan di Taiwan. Lalu, IMSA (International Muslim Student Association) organisasi yang membantu mahasiswa muslim dalam hal kerohanian di NTUST. NTUST sendiri merupakan kampus yang ramah rohani, mereka menyediakan beberapa tempat ibadah seperti musholla.

Agenda paling seru ketika workshop, dimana mahasiswa kali ini mengunjungi Lab 4.0 Industrial Center dan dikenalkan dengan EPSON Robot yakni SCARA dan 6-AXIS. Setelah pengenalan, peserta bersama-sama diajak untuk simulasi coding untuk pemrograman robot itu sendiri menggunakan computer.

Kesempatan yang saya dapat ini dikarenakan ITS memiliki program ITS Goes Beyond 2019 : Study Excursion Batch 2 – Taiwan yang diadakan oleh ITS melalui Direktorat Hubungan Internasional Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa ITS untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan informasi mengenai elemen-elemen Revolusi Industri 4.0 yang sedang dikembangkan di Taiwan dan mempererat hubungan luar negeri kedua perguruan tinggi agar membuka kesempatan adanya kerjasama internasional. Untuk mengikuti program ini, ada beberapa tahapan seleksi yang harus dilalui yaitu seleksi berkas dengan mengisi form online (menyertakan CV dan motivation letter), upgrading mengajar bahasa inggris kepada karyawan ITS, upgrading bahasa inggris melalui aplikasi Duo Lingo, Forum Group Discussion (FGD), dan Wawancara.

Untuk mengikuti program ini, kita harus membayar biaya transportasi dan akomodasi sebesar Rp 7.000.000. Namun, Direktorat Hubungan Internasional Institut Teknologi Sepuluh Nopember memberikan scholarship yang besarnya menyesuaikan hasil akhir penilaian kita selama tahap seleksi.

Taiwan merupakan negara yang tertib lalu lintas. Mereka memiliki fasilitas yang nyaman untuk pejalan dan pengendara sepeda, seperti lampu lalu lintas untuk pejalan kaki dan pengendara sepeda. NTUST memiliki fasilitas khusus konsultasi dan terapi psikologis untuk mahasiswa yang ingin bercerita dan berkeluh-kesah ketika stress bernama Student Centre. Ruangan sangat nyaman dan private, lorong sebelum sampai di ruangan juga terdapat banyak lukisan-lukisan yang indah dan menenangkan. NTUST memiliki tempat photobox untuk foto formal (pas foto) dengan berbagai ukuran dan berbagai background. Sangat efektif dan berguna di lingkungan pendidikan. Menurut saya, kunjungan ke Taiwan membuka pengalaman dan pembelajaran baru menghadapi dunia luar. Saya jadi bisa membandingkan dan mengambil pelajaran yang bisa diterapkan di Indonesia khusunya di ITS.