Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki dua musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Indonesia memiliki curah hujan yang tinggi dan mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun. Kondisi iklim tersebut mengakibatkan Indonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang melimpah. Selain itu, kondisi iklim di Indonesia membuat tanah menjadi sangat subur yang mengakibatkan Indonesia sangat cocok menjadi negara agraris. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut bahwa jumlah penduduk yang bekerja per Agustus 2020 sebanyak 128,45 juta orang. Dari angka tersebut, terbanyak bekerja di sektor pertanian dengan 38,23 juta orang tenaga kerja atau sekitar 29,76%.
Pengendalian hama yang baik dan tepat sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya gagal panen karena serangan hama. Cara yang umum dan mudah digunakan untuk mengatasi hama adalah dengan menggunakan pestisida. Hasil dari penggunaan pestisida dapat dikatakan efektif dan cepat. Namun, penggunaan pestisida kimia memiliki dampak yang buruk terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
Solusi dari permasalahan ini adalah dengan cara membuat alat penangkap hama serangga dan pengusir tikus dengan sumber panel surya. Dengan menggunakan alat ini petani dapat mengurangi atau bahkan tidak memerlukan lagi untuk menggunakan pestisida yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan. Disamping itu, panel surya merupakan suatu alat yang dapat mengkonversi pancaran sinar matahari menjadi energi listrik. Penggunaan panel surya menjadikan alat ini praktis dan ramah lingkungan.
Oleh karena itu, melalui skema pengabdian masyarakat yang dilakukan Laboratorium Tegangan Tinggi Departemen Teknik Elektro ITS turut membantu kegiatan pengendalian hama serangga dan tikus dengan melakukan pembuatan Alat Pembasmi Hama Otomatis Berbasis Solar Cell untuk petani di Desa Pranggang, Kediri, Jawa timur. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat membantu petani di Desa Pranggang untuk mengendalikan hama sehingga hasil panen dapat meningkat dan tidak perlu khawatir akan dampak bahaya penggunaan pestisida terhadap tanaman.
Kegiatan pengabdian ini akan dilakukan dengan studi kasus, membuat desain alat, melakukan perakitan alat, melakukan uji coba untuk mengetahui performa, pemasangan alat, sosialisasi petunjuk penggunaan alat, monitoring dan evaluasi berkelanjutan mengenai dampak penggunaan alat pada hasil panen. Luaran dari kegiatan ABDIMAS selama 7 bulan yaitu Alat Pembasmi Hama Otomatis Berbasis Solar Cell akan digunakan sebagai media warga Desa Pranggang sebagai pengendali dan pengusir hama tikus dan serangga yang akan membantu untuk meningkatkan produksi panen dari berbagai kebutuhan pangan, yaitu Jagung, Padi, Cabai, dan lain-lainya.